Nicholas Nainggolan
Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya
Desa Mendis Jaya merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Lahan pertanian di Desa Mendis Jaya didominasi oleh lahan gambut yang cukup luas dengan sumber utama pendapatan masyarakatnya dari kebun sawit. Kondisi lahan gambut dengan pH yang masam dan sering tergenang menyebabkan tanaman buah menjadi tantangan untuk ditanam di Desa Mendis Jaya, karena banyak tanaman buah yang tidak dapat beradaptasi dengan lahan gambut. Keasaman tanah yang rendah menyebabkan tanah gambut memiliki sedikit kandungan nutrisi tersedia untuk tanaman. Jika metode penanaman tanaman dilakukan dengan mencangkul tanah maka didapat air asam dari dalam tanah. Drainase yang buruk dapat menyebabkan akar tanaman buah membusuk akibat terlalu banyak air. Sebaliknya, pembuatan kanal drainase yang terlalu rapat dapat menyebabkan tanah menjadi kering dan tanaman kekurangan air.
Harapan petani di Desa Mendis Jaya dari menanam tanaman buah dapat dijadikan sebagai sumber pangan dan sumber pendapatan, jika hasil panen berlebih untuk dijual. Tanaman buah masih cukup jarang ditemui di Mendis Jaya, membuat harga buah-buahan yang dijual di warung sekitar memiliki harga yang cukup tinggi karena harus dibeli dari Provinsi Jambi. Tanaman buah yang paling diminati oleh masyarakat di Mendis Jaya yaitu petai, mangga, alpukat, kelengkeng dan rambutan. Dari jenis tanaman ini, tanaman petai adalah tanaman yang paling diminati, karena dalam sekali panen petai memiliki buah yang banyak, selain itu pemasarannya cukup mudah karena dapat diperjualbelikan secara langsung atau diedarkan rumah ke rumah. Salah satu dusun di Desa Mendis Jaya yang memiliki potensi tinggi untuk pengembangan petai adalah Dusun Kampung Sawah, untuk tujuan konsumsi pribadi, dan dijual jika panen berlebih.
Petani di Desa Mendis Jaya memiliki pengetahuan yang terbatas tentang budidaya tanaman buah-buahan karena terbatasnya penyuluhan yang diterima oleh petani. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, petani belajar mengetahui cara menanam tanaman buah dari salah satu staf ICRAF yang melakukan pendampingan di Desa Mendis Jaya. Manfaat yang sudah dirasakan oleh petani yaitu mengetahui cara menanam tanaman buah di lahan gambut, petani mengerti cara mengolah media tanam yang akan digunakan untuk menanam tanaman buah, dan cara meningkatkan pH tanah tanah gambut yang asam. Petani menjadi lebih paham dengan pencampuran media tanam seperti tanah dengan sekam dapat meningkatkan pH tanah dari 5,5 menjadi 7. Selain itu pengolahan tanah dengan penambahan kotoran kambing dapat dapat bermanfaat untuk menambah unsur hara makro di dalam tanah, memperbaiki struktur tanah agar akar dapat tumbuh dengan optimal. Metode-metode penanaman tanaman buah yang diperkenalkan oleh ICRAF sudah dapat meningkatkan keberhasilan hidup tanaman buah di kebun, yang saat ini sudah mulai bertunas dan berkembang.
Melalui ICRAF, petani menerapkan teknik menanam tanaman buah seperti petai di lahan gambut yang sering banjir dengan sistem tapak timbun. Sistem tapak timbun dibuat dengan cara meninggikan tempat tanam dengan diameter 0,5 meter dan tinggi +- 0,5 meter. Sistem layer juga diterapkan di Tapak Timbun, yaitu lapisan yang paling bawah di setiap sisinya diisi dengan pelepah sawit yang sudah tua, lalu pada bagian tengah ditumpuk dengan tankos, setelah itu ditimbun tanah. Di Dusun Kampung Sawah yang menjadi daerah perkebunan sawit rakyat, pemanfaatan pelepah sawit dan tankos yang ada dapat dimaksimalkan untuk kebutuhan penanaman sistem tapak timbun sebagai layer terluar. Pada bagian tengah layer tapak timbun, diisi dengan tanah dengan campuran kohe kambing, sekam bakar dan tanah dengan perbandingan 1:1:1. Manfaat pencampuran media tanam seperti tanah, sekam bakar dan kohe kambing yaitu untuk menetralkan tanah dan menambah unsur hara pada tanah.
Pembelajaran yang sudah diterima oleh petani Mendis Jaya dari ICRAF membuktikan bahwa menanam tanaman buah di lahan gambut mungkin dilakukan dengan teknik yang sesuai. Kedepannya, pembelajaran yang sudah diterima juga perlu diimbangi dengan pengolahan lahan yang baik, juga perlu didukung dengan penggunaan bibit unggul yang bersertifikat. Program-program penyuluhan juga perlu ditingkatkan terutama yang memberikan informasi mengenai teknik budidaya tanaman buah di lahan gambut, sehingga para petani yang berada di Dusun Kampung Sawah, Desa Mendis Jaya ataupun desa-desa lainnya yang memiliki lahan gambut, dapat menghasilkan tanaman buah yang dapat dikonsumsi dan digunakan untuk menambah pendapatan rumah tangga petaninya.
Artikel ini mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan pandangan resmi CIFOR-ICRAF Indonesia
Baca artikel lainnya dalam seri Cerita dari Desa