Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Desa Hoi terletak di sublanskap DAS Noelmina dan Benain, di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Desa ini berada di kawasan yang didominasi oleh lahan pertanian, yang menjadi salah satu sumber daya utama bagi penduduk setempat.
Lanskap Desa Hoi memiliki karakteristik yang khas, dengan lahan yang subur dan berbagai sumber air, termasuk air hujan, sungai, embung, dan sumur biasa. Keberadaan sumber air ini sangat penting untuk mendukung aktivitas pertanian di desa tersebut.
Mata pencaharian utama warga Desa Hoi adalah pertanian, dengan kebun campur sebagai sistem pertanian yang umum. Tanaman utama yang diusahakan meliputi jagung dan ubi kayu. Selain itu, masyarakat juga terlibat dalam kegiatan lain seperti beternak dan membuat kerajinan tangan untuk mendukung penghidupan mereka.
Perubahan iklim telah memberikan dampak signifikan terhadap Desa Hoi. Warga menghadapi tantangan seperti kekeringan, kemarau panjang, serangan hama, dan angin puting beliung, yang mengancam produktivitas pertanian mereka. Kondisi ini memaksa masyarakat untuk mengandalkan berbagai strategi adaptasi, termasuk diversifikasi tanaman dan pemanfaatan sumber air alternatif.
ICRAF, melalui proyek Land4Lives, fokus pada memperkuat penghidupan yang tahan terhadap perubahan iklim dan ketahanan pangan di Desa Hoi. Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah dan didukung oleh pendanaan dari pemerintah Kanada untuk mendukung masyarakat rentan, terutama perempuan, dalam meningkatkan kapasitas dan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.