Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia
Desa Pusungnge terletak di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa ini digambarkan sebagai sub lanskap DAS Walanae. Wilayah ini memiliki karakteristik utama sebagai daerah pesisir yang masyarakatnya banyak bergantung pada kegiatan usaha tani dan tambak. Daerah ini juga menghadapi tantangan terkait aksesibilitas dan ketersediaan sumber daya, seperti lahan, pupuk, dan bibit kepiting.
Kehidupan di Desa Pusungnge bergantung pada sektor perikanan dan pertanian dengan modal sosial, finansial, dan alam yang terbatas. Masyarakat menghadapi tantangan dalam akses modal usaha dan sarana produksi, sementara kelompok sosial seperti nelayan dan pemuda tidak terlalu aktif. Perempuan berperan penting dalam pengelolaan rumah tangga, tetapi partisipasi mereka dalam kegiatan masyarakat relatif rendah.
Desa Pusungnge merasakan dampak perubahan iklim melalui kejadian luar biasa seperti banjir bandang, serangan hama, dan penyakit. Hal ini mempengaruhi hasil pertanian dan menyebabkan kesulitan bagi rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dampak lainnya termasuk menurunnya ketersediaan air dan meningkatnya risiko gagal panen. Masyarakat mulai beradaptasi dengan menanam pohon dan tanaman penutup tanah sebagai upaya mitigasi terhadap perubahan iklim.
Masyarakat mengandalkan modal finansial karena terdapat penyediaan modal finansial berupa modal usaha, biasanya diperoleh masyarakat dari pinjaman pedagang yang ada di desa. Petambak juga dapat mengakses bantuan modal usaha apabila sudah memiliki kartu KUSUKA yang merupakan identitas tunggal bagi pelaku utama kelautan dan perikanan seperti: pembudidaya ikan, pengolah ikan, nelayan, pemasar ikan, petambak garam, serta pengusaha jasa pengiriman ikan. Adapun fungsi dari kartu KUSUKA bagi masyarakat adalah sebagai prasyarat calon penerima bantuan.
Desa ini juga menerapkan sistem pertanian yang beragam, terutama tambak bandeng campur. Keragaman ini juga mencakup sumber penghidupan masyarakat, yang bervariasi berdasarkan tingkat kerentanan rumah tangga, terutama dalam menghadapi kejadian tak terduga. Proses pengambilan keputusan dan tingkat pencapaian rumah tangga menjadi indikator kunci untuk mengembangkan strategi penghidupan yang tangguh dan berkelanjutan.
Diimplementasikan dengan kerjasama pemerintah daerah dan didanai oleh pemerintah Kanada, ICRAF menjalankan proyek Land4Lives untuk memperkuat penghidupan yang tahan terhadap perubahan iklim dan ketahanan pangan, dengan penekanan khusus pada mendukung masyarakat rentan, terutama perempuan.