Andreas Parhusip
Mahasiswa Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan
Seri Cerita dari Desa menampilkan potret kehidupan petani yang ditulis oleh mahasiswa peserta program Muda-Mudi Peduli Pertanian Cerdas Iklim Land4Lives, berdasarkan pengalaman mereka mendampingi petani beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
Desa Erecinnong merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa ini memiliki lanskap yang indah dan tanah yang subur. Selain itu, Desa ini memiliki potensi untuk menanam durian karena iklim tropis yang cocok untuk tanaman ini.
Durian adalah buah yang memerlukan suhu hangat, kelembaban tinggi, dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Masyarakat di desa Erecinnong juga mulai banyak yang menanam pohon durian di lahannya.
Seorang petani di Desa Erecinnong yang memiliki lahan kosong yang luas sekitar 2 hektar, dan telah menanam 200 bibit pohon durian di lahannya, mengharapkan adanya wisata kebun durian di desanya. Wisata kebun durian dapat menjadi sumber pendapatan tambahan untuk para petani dan meningkatkan nilai ekonomi di Desa Erecinnong dengan adanya wisatawan yang datang ke Desa Erecinnong. Apalagi dengan perkembangan sosial media yang pesat, dapat mempermudah promosi dan pemasaran untuk mengundang para penikmat buah durian dari berbagai daerah datang ke Desa Erecinnong.
Hal tersebut berkaca pada kebun buah Mekarsari yang berada di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kebun buah Mekarsari ramai dikunjungi para wisatawan karena memiliki destinasi yang menggoda untuk dieksplorasi dan sangat bermanfaat untuk lingkungan disekitarnya.
Selain Mekarsari, desa Erecinnong juga dapat mencontoh beberapa desa lain di Indonesia yang terkenal memiliki wisata kebun durian, memungkinkan pengunjung menikmati durian langsung dari kebunnya. Tempat-tempat yang terkenal antara lain Desa Lawean di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara; Desa Kumpul di Kabupaten Gayo Lues, Aceh; dan Desa Sumbergempol di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Setelah menelaah lebih lanjut tentang taman buah Mekarsari, terlihat potensi yang hampir sama dengan pengembangan wisata kebun durian di Desa Erecinnong. Hal tersebut pastinya akan menguntungkan masyarakat sekitar dan bagi alam sekitar. Dengan dukungan ketersediaan bibit durian unggul, pelatihan kebun campur (agroforestry), dan pupuk organik yang berasal dari kegiatan Land4Lives, CIFOR-ICRAF, akan sangat membantu pengembangan wisata kebun durian di Desa Erecinnong.
Berikut beberapa potensi manfaat dari mengadakan wisata kebun durian di Desa Erecinnong.
Dengan semua keunggulan tersebut, potensi wisata kebun durian tidak hanya memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengunjung tetapi juga membawa manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal dan industri pariwisata. Ini membuktikan bahwa kebun durian tidak hanya sebagai tempat pertanian, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang menarik dan bernilai tinggi untuk dieksplorasi.
Semua pihak harus memberikan dukungan yang menyeluruh dan berkelanjutan untuk mewujudkan wisata kebun durian di Desa Erecinnong dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Dukungan dari pemerintah harus memberikan pelatihan tentang cara budidaya durian yang baik, manajemen kebun, dan pengelolaan wisata pertanian. Membangun atau memperbaiki infrastruktur yang diperlukan, seperti jalan, fasilitas parkir, dan area umum untuk wisatawan. Memberikan dana atau subsidi untuk pengembangan kebun, peralatan, dan bahan-bahan yang diperlukan. Membantu dalam pengembangan kebun.
Setelah kita mengenal lebih dekat potensi wisata kebun durian yang akan dibangun di Desa Erecinnong, kita perlu memperhatikan beberapa aspek penting lain jika akan mengembangkan wisata kebun durian di Desa Erecinnong.
Pertama, aspek sosial. Petani dan masyarakat di Desa Erecinnong harus memahami konsep ekowisata. Karena ini adalah salah satu faktor terpenting untuk keberlanjutan wisata kebun di desa Erecinnong. Masyarakat dan petani harus saling bahu membahu untuk menciptakan dampak yang positif terhadap pengunjung dan alam. Petani harus tetap sabar jika sepi pengunjung, belum musim panen, atau gagal panen. Petani dan masyarakat harus bisa lebih inovatif dan bekerja sama untuk menemukan solusi saat hal-hal tersebut terjadi.
Kedua, akses jalan. Petani, masyarakat, dan pemerintah desa, harus saling bahu membahu memperbaiki akses jalan menuju Desa Erecinnong. Akses jalan merupakan aspek penting karena jika banyak jalan rusak, akan membuat wisatawan berpikir dua kali untuk datang. Akses jalan yang baik akan mempermudah lokasi kebun untuk dicapai, selain itu waktu tempuh juga menjadi lebih singkat.
Ketiga, media pemasaran. Ini juga merupakan aspek yang penting karena menjadi sarana menjangkau wisatawan untuk datang berkunjung ke wisata kebun durian Desa Erecinnong. Semakin bagus media pemasarannya, semakin banyak juga wisatawan yang akan datang, apalagi dengan teknologi yang sudah semakin berkembang ini, sangat berpotensi untuk para pemuda di Desa Erecinnong memperkenalkan wisata kebun di desanya.
Wisata kebun durian di desa Erecinnong akan mengunsung konsep ekowisata atau ekoturisme, yaitu konsep wisata yang mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan. Konsep ini muncul sebagai tanggapan atas dampak negatif pariwisata massal yang cenderung merusak ekosistem alam. Ekowisata mengajak wisatawan untuk menikmati keindahan alam sembari meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Yang menjadi pertimbangan pemilihan ekowisata untuk dikembangkan di Erecinnong adalah karena ekowisata memiliki prinsip-prinsip konservasi lingkungan, partisipasi masyarakat lokal, edukasi dan interpretasi, minimalisasi dampak negatif, dan pengalaman autentik.
Setelah masyarakat di Desa Erecinnong memahami secara teknis aspek-aspek ekowisata, maka Wisata Kebun Durian di Desa Erecinnong akan memiliki peluang besar untuk bisa dikembangkan. Wisata Kebun Durian di Desa Erecinnong bisa berkembang dengan baik tergantung bagaimana kita melihat peluang berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat.
Menciptakan peluang bisnis pertanian yang lebih maju dan inovasi di desa, membuat pertanian menjadi salah satu bidang yang menarik bagi para pemuda yang ada di desa, yang tentunya tidak merugikan petani dan tidak merusak alam. Oleh karena itu, pengembangan kebun durian di Desa Erecinnong bisa dikatakan cukup potensial untuk dikembangkan.
Opini mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan pandangan ICRAF Indonesia.
Baca artikel lainnya dalam seri Cerita dari Desa