May 17, 2025

Cerita dari Desa #18: Kebun dapur untuk kesehatan dan kemandirian pangan

Sulham
Mahasiswa Politeknik Pertanian Pangkep, Sulawesi Selatan


Seri Cerita dari Desa menampilkan potret kehidupan petani yang ditulis oleh mahasiswa peserta program Muda-Mudi Peduli Pertanian Cerdas Iklim Land4Lives, berdasarkan pengalaman mereka mendampingi petani beradaptasi dengan dampak perubahan iklim. Tulisan ini mewakili pandangan pribadi penulis.


Penulis bersama warga di Kabupaten Bone (Foto: Sulham/CIFOR-ICRAF Indonesia)

Kebun dapur adalah konsep yang mengacu pada pengembangan dan pemanfaatan ruang di sekitar rumah, seperti halaman belakang, depan atau bahkan balkon, untuk menanam berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan dalam masakan sehari-hari.

Kebun dapur menjadi bagian dari kegiatan riset-aksi Land4lives yang dilaksanakan oleh ICRAF Indonesia di Kabupaten Bone sejak tahun 2023. Kebun dapur tersebut dikelola oleh kelompok belajar yang difasilitasi ICRAF dan banyak melibatkan ibu-ibu dalam pengelolaannya.

Dengan kebun dapur, banyak keluarga petani di Kabupaten Bone memiliki akses yang mudah dan cepat ke bahan-bahan segar yang dapat digunakan untuk meningkatkan rasa dan nutrisi makanan. Penggunaan pupuk organik di kebun dapur, misalnya pupuk kandang dan kompos, menghasilkan sayuran dan buah-buahan yang lebih segar dan lebih kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.

Kebun dapur ditanami beragam sayuran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai dari terong, kangkung, kacang panjang, tomat, timun, bayam, sawi, cabai, juga tanaman obat-obatan. Dengan mengonsumsi makanan yang ditanam sendiri, dapat mengurangi paparan terhadap bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam makanan olahan. Jadi, kebun dapur bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga tentang memberdayakan diri kita sendiri untuk hidup lebih sehat dan lebih baik.

Kemandirian pangan dengan kebun dapur

Kebun dapur di pekarangan rumah menjadi salah satu solusi ketersediaan pangan. Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat membeli bahan pangan di pasar dengan rata rata pengeluaran Rp.84.000/minggu untuk satu keluarga. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah, masyarakat dapat menghemat biaya belanja sayur-mayur untuk kebutuhan pangan rumah tangga sehingga masyarakat dapat mengalihkan pengeluaran untuk kebutuhan lainnya.

Dengan membangun kebun dapur, kita tidak hanya menyediakan makanan segar untuk keluarga, tetapi juga membangun kemandirian pangan, salah satu pilar yang mendukung kedaulatan pangan dan keberlanjutan (sustainability). Di hadapan rantai pasokan pangan global yang panjang dan kompleks, kemandirian pangan memungkinkan kita untuk memiliki kontrol lebih besar atas sumber daya pangan kita sendiri. Ketika kita mengembangkan keahlian dalam menanam dan merawat tanaman, kita mengurangi ketergantungan kita pada sistem pangan industri. Kebun dapur memberikan kontrol kepada kita atas asal-usul makanan kita, membantu kita mengurangi jejak karbon, dan menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan makanan kita.

Kebun dapur melatih cara bertani yang baik dan sehat

Selain menjadi sumber makanan yang sehat, kebun dapur juga merupakan ladang pendidikan yang tak ternilai. Melibatkan diri dalam proses menanam, merawat, dan panen membuka kesempatan untuk belajar tentang siklus alam, tanah, dan tanaman. Ini adalah peluang untuk menyelami keajaiban alam dan memahami betapa pentingnya menjaga keseimbangan ekologi di planet kita.

Pengembangan kebun dapur seperti yang sudah diinisiasi oleh ICRAF di Kabupaten Bone, dapat mengembalikan masyarakat ke akar kesehatan dan kemandirian pangan yang merupakan langkah penting menuju gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Dengan menghormati nilai-nilai tradisional dalam pola makan dan praktik pertanian, kita dapat memperkuat kesehatan individu, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan membangun masyarakat yang lebih kuat. Ini adalah tempat di mana kita dapat menyentuh tanah, melihat pertumbuhan kehidupan, dan merasakan kekuatan koneksi dengan alam.

Lebih dari sekadar ladang kecil, kebun dapur adalah manifestasi dari kemandirian pangan, keberlanjutan, pendidikan, dan kebersamaan. Mari kita jaga dan kembangkan kebun dapur, sebagai bagian dari usaha kita untuk hidup lebih sehat, lebih berkelanjutan, dan lebih terhubung dengan alam. Mari kita bersama-sama memulai perjalanan ini menuju masa depan yang lebih baik, di mana kesehatan dan keberlanjutan menjadi prioritas utama.


Opini mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan pandangan ICRAF Indonesia.

Baca artikel lainnya dalam seri Cerita dari Desa