Palembang, 23 Oktober 2025
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama ICRAF Indonesia, melalui program Land4Lives yang didukung Pemerintah Kanada, menyelenggarakan Sosialisasi dan Peluncuran Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Kemandirian Pangan untuk SMA/SMK di Provinsi Sumatera Selatan pada 23 Oktober 2025. Kurikulum ini, yang telah diuji coba di 17 SMA dan 17 SMK di 17 kabupaten/kota dengan melibatkan lebih dari 8.000 peserta didik, bertujuan meningkatkan pemahaman generasi muda tentang pangan lokal dan kaitannya dengan ketahanan iklim. Kegiatan ini mendukung Perpres No. 81 Tahun 2024 dan Pergub Sumsel tentang penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal, serta memperkuat kemandirian pangan melalui kearifan lokal.
Acara yang berlangsung di Hotel Novotel Palembang dan secara daring melalui Zoom ini akan meluncurkan kurikulum Mulok Kemandirian Pangan untuk Fase E dan F (SMA/SMK). Agenda meliputi sambutan dari pejabat seperti Gubernur Sumatera Selatan, Direktur ICRAF Indonesia, dan Badan Pangan Nasional, serta peluncuran simbolis dokumen kurikulum, penyerahan SK implementasi, dan penghargaan kepada tim pengembang. Sesi sosialisasi akan memperkenalkan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan buku bahan ajar, diikuti dengan berbagi praktik baik dari sekolah uji coba dan pameran produk pangan lokal.
Kegiatan ini melibatkan peserta luring (156 orang) dari Kementerian, Dinas Pendidikan, sekolah uji coba, komunitas, dan media, serta peserta daring dari berbagai instansi, sekolah, dan mitra pembangunan seperti CIFOR-ICRAF dan Yayasan Kehati. Sesi interaktif seperti games B2SA dan desain kebun sekolah dengan konsep agroforestry akan memperkaya pemahaman peserta. Acara ini diharapkan memperkuat implementasi kurikulum Mulok, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pangan lokal untuk ketahanan pangan dan keberlanjutan di Sumatera Selatan.


Palembang, 23 Oktober 2025 — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, bekerja sama dengan CIFOR-ICRAF Indonesia, meluncurkan kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Kemandirian Pangan untuk jenjang SMA dan SMK. Peluncuran ini menjadi tonggak dalam upaya Sumsel menguatkan ketahanan pangan dan ketangguhan iklim pada generasi muda.
Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, serta disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, perwakilan CIFOR-ICRAF Indonesia, guru pelopor, kepala sekolah, dan berbagai mitra pembangunan.
Penguatan pendidikan berbasis pangan lokal merupakan bagian dari visi Sumsel Mandiri Pangan yang telah dijalankan pemerintah provinsi sejak 2022. Dalam pengembangannya, Pemprov Sumsel bekerja sama dengan CIFOR-ICRAF Indonesia dalam riset-aksi Land4Lives yang disokong oleh pemerintah Kanada.
Mulok Kemandirian Pangan dikembangkan sebagai mata pelajaran berdiri sendiri untuk siswa kelas X hingga XII SMA dan SMK di seluruh Sumatera Selatan. Melalui pendekatan pembelajaran berbasis praktik dan kearifan lokal, siswa diajak mengenal berbagai jenis pangan lokal, memahami kandungan gizi, belajar budidaya, pengolahan hasil pertanian, konsumsi yang beragam dan seimbang hingga mempelajari cara memasarkan produk pangan lokal secara berkelanjutan.
Uji coba Mulok Kemandirian Pangan telah dilakukan pada 34 sekolah (17 SMA dan 17 SMK) di 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan sepanjang Januari hingga Mei 2025, melibatkan lebih dari 8.600 siswa.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen sekolah mendukung penerapan Mulok Kemandirian Pangan, dengan peningkatan signifikan pada pengetahuan gizi, minat bercocok tanam, serta perubahan perilaku sehat di kalangan siswa. Banyak siswa mulai membawa bekal bergizi ke sekolah, menanam sayuran di rumah bersama keluarga, dan tertarik mengolah hasil panen menjadi produk bernilai ekonomi.
Inisiatif Mulok Kemandirian Pangan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk mengimplementasikan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025 tentang muatan lokal daerah, serta mendukung Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.
Program ini juga sejalan dengan Peraturan Gubernur Sumsel Nomor 22 Tahun 2022 tentang Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, yang menekankan pentingnya kemandirian pangan berbasis masyarakat dan pendidikan.
CIFOR-ICRAF Indonesia melalui Land4Lives terus mendampingi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam pengembangan kurikulum ini, termasuk melalui pelatihan guru, penyusunan bahan ajar, serta pengembangan media pembelajaran interaktif berupa buku, video, dan poster.
“Sumatera Selatan sebagai provinsi tertua di Indonesia, tentu kaya akan ragam pangan lokal serta budaya. Namun pengetahuan ini terkadang hanya dibagikan secara lisan atau bertutur. Dengan memperkenalkan pangan lokal melalui pendidikan formal, diharapkan para siswa dapat mengetahui informasi tersebut, sehingga pengetahuan tentang pangan lokal tetap lestari “ ujar Arizka Mufida, peneliti ICRAF Indonesia.
Peluncuran Kurikulum Mulok Kemandirian Pangan di Sumatera Selatan melengkapi rangkaian inisiatif serupa yang telah dijalankan di Kabupaten Bone (Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (Nusa Tenggara Timur) dengan nama Mulok Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim.
Ketiganya merupakan bagian dari Land4Lives, riset-aksi yang dilaksanakan oleh CIFOR-ICRAF di Indonesia dengan pendanaan dari pemerintah Kanada untuk memperkuat tata kelola bentang lahan, ketahanan pangan, kesetaraan gender, dan adaptasi perubahan iklim.[]
BAHAN AJAR
DOKUMEN
KURIKULUM

TAKLIMAT
MULOK

MATERI PRESENTASI
GAME ISI PIRINGKU