Kegiatan pelatihan pertanian cerdas iklim seri 3.2 di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kapasitas petani dan komunitas dalam menghadapi perubahan iklim. Program ini berfokus pada penerapan sistem pertanian yang ramah iklim, khususnya pada pengelolaan kebun berbasis agroforestri yang lebih berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia (Land4Lives), yang dikelola oleh ICRAF Indonesia dan didanai oleh Global Affairs Canada.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan komunitas terkait pengelolaan lahan tanpa bakar, teknik pengolahan lahan di wilayah berlereng, serta praktik-praktik budidaya yang berfokus pada pertanian cerdas iklim. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan melalui metode yang ramah lingkungan, terutama dalam menghadapi kondisi iklim ekstrem.
Peserta yang terlibat dalam pelatihan ini meliputi anggota kelompok belajar, pemilik lahan, kepala desa, serta penyuluh pertanian setempat. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu tetapi juga memperkuat kerja sama komunitas dalam mengelola sumber daya alam secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Kegiatan pelatihan berlangsung dalam beberapa tahap, dimulai dari penyiapan lahan tanpa bakar, hingga penerapan teknologi budidaya sayuran yang tahan terhadap perubahan iklim. Selain itu, para peserta juga mempraktikkan pembuatan biochar dan pestisida nabati untuk meningkatkan kualitas lahan dan produksi pertanian di daerah yang rentan terhadap perubahan iklim.