Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok belajar dalam upaya mitigasi perubahan iklim melalui pengelolaan kebun belajar. Selain itu, kegiatan ini juga meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan limbah pertanian untuk menjaga kesuburan lahan dengan menerapkan pengelolaan lahan tanpa bakar (PLTB). Dengan penerapan metode ini, diharapkan diperoleh biochar untuk meningkatkan pH tanah dan asap cair yang berguna sebagai pengendali hama dan penyakit. Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam budidaya durian yang baik.

Dalam kegiatan ini, akan ada dua metode yang dipraktikkan. Pertama, pemanfaatan limbah pertanian seperti daun, batang, dan ranting untuk dijadikan biochar dan asap cair melalui pembakaran pirolisis. Kedua, pemanfaatan limbah pertanian untuk bahan pupuk organik menggunakan metode pengomposan dengan decomposer Orgadec, yang mampu menghasilkan enzim untuk memecah lignin dan selulosa, sehingga bahan keras dapat melapuk dengan cepat. Untuk pelatihan GAP durian, selain pengenalan jenis durian unggul yang cocok di lahan gambut, juga akan diajarkan metode penanaman dengan bedengan hugelculture serta teknik pengaturan cabang (pruning) untuk membentuk kanopi pohon yang seimbang.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Oktober 2024 hingga selesai. Lokasi kegiatan berada di Kabupaten Banyuasin (KHG) yang mencakup enam desa, serta di Kabupaten Musi Banyuasin (KPH) yang juga mencakup enam desa.