Sebagai respons terhadap tantangan perubahan iklim dan penurunan konsumsi pangan lokal, Pemerintah Kabupaten Bone bersama mitra strategis telah mengembangkan program edukasi pangan lokal yang terintegrasi ke dalam sistem pendidikan formal. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan keterampilan masyarakat—khususnya generasi muda—terhadap pentingnya pangan lokal serta kaitannya dengan ketahanan iklim.
Program ini sejalan dengan regulasi nasional, antara lain Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013, yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menetapkan muatan lokal dalam kurikulum. Selain itu, program ini juga merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal yang menekankan pentingnya edukasi konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) melalui pendidikan di berbagai jenjang.
Dalam Kurikulum Merdeka, materi edukasi pangan lokal untuk ketahanan iklim dapat diimplementasikan melalui tiga pendekatan: sebagai mata pelajaran mandiri, terintegrasi dengan mata pelajaran lain, atau sebagai bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), terutama pada tema gaya hidup berkelanjutan dan kearifan lokal. Pendekatan ini diyakini dapat menjaga keberlanjutan pengetahuan lokal dan menjadi strategi mitigatif terhadap dampak perubahan iklim.
Pengembangan Kurikulum
Melalui Lokakarya Peningkatan Kapasitas dan Pengarusutamaan Kurikulum Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim, telah disepakati bahwa mata pelajaran muatan lokal ini akan berdiri secara mandiri. Tim pengembang kurikulum telah menyusun elemen, capaian pembelajaran, dan tujuan pembelajaran. Proses ini dilanjutkan melalui dua kali rapat kerja, yang menghasilkan sejumlah dokumen penting, antara lain:
Kurikulum dan bahan ajar ini telah diuji coba di 31 sekolah percontohan di Kabupaten Bone, yang terdiri dari 17 Sekolah Dasar (SD) dan 14 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Seluruh materi juga telah melalui proses uji pakar yang melibatkan ahli di bidang pendidikan, kebudayaan, serta pangan dan gizi. Uji pakar ini dilakukan untuk memastikan bahwa materi yang akan diterapkan pada Fase C (SD) dan Fase D (SMP) relevan, kontekstual, dan berkualitas.
Peluncuran dan Sosialisasi
Untuk mendorong implementasi kurikulum muatan lokal ini secara luas, akan dilaksanakan kegiatan Peluncuran Kurikulum Muatan Lokal Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim pada tanggal 3 Juli 2025 di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini menandai dimulainya penerapan kurikulum secara resmi di seluruh jenjang Sekolah Dasar dan Menengah Pertama mulai tahun ajaran 2025/2026.
Waktu | Mata Acara | Narasumber |
08.50-09.00 WITA | Penampilan kesenian oleh Siswa | |
09.00-10.00 WITA | Sambutan dan Pembukaan: 1. Direktur ICRAF Indonesia 2. Global Affairs Canada (GAC) 3. Kepala Dinas Pendidikan Bone 4. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Bupati dan/atau Wakil Bupati Kabupaten Bone | Narasumber: 1. Andree Ekadinata 2. Mr. Kevin Tokkar 3. Drs. Andi. Fajaruddin, MM 4. Dr. Laksmi Dewi 5. Andi Asman Sulaiman, SP., MP., M.Si |
10.00 - 10.20 WITA | Peluncuran mulok pangan lokal untuk ketahanan iklim Kabupaten Bone | |
10.40 - 10.50 WITA | Pengantar tentang Potensi Pangan Lokal di Bone | Direktur Penganekaragaman Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rinna Syawal, S.P., M.P. |
10.50 - 11.00 WITA | Pengantar Mulok Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim | Balgies Devi Fortuna |
11.00 - 12.00 WITA | Pengenalan kurikulum dan buku bahan ajar: 1. Pengenalan Tujuan Mata Pelajaran, Capaian Pembelajaran, dan Tujuan pembelajaran 2. Pengenalan Buku Bahan Ajar | MC: Tim Pengembang Narasumber: 1. Tim pengembang SD 2. Tim pengembang SMP |
13.05 - 14.00 WITA | Gelar Wicara Berbagi pengalaman uji coba mulok dari SD dan SMP | Moderator: Pijar Anugerah 1. Guru SD 2. Guru SMP 3. Tim pengembang |
14.00 - 14.30 WITA | Games interaktif (luring): 1. B2SA (pengelompokan pangan) 2. Membuat desain kebun sekolah | Tim Pengembang Mulok Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim |
14.30 - 14.00 WITA | Wrap up dan penutupan | MC |
Dokumentasi Kegiatan