Salah satu bentuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim adalah penerapan sistem agroforestri, yang merupakan bagian dari pertanian cerdas iklim. Sistem ini dianggap lebih efektif dibandingkan dengan praktik budidaya konvensional. ICRAF Indonesia, bersama dengan Global Affairs Canada (GAC), melakukan pendampingan tidak hanya pada aspek pertanian cerdas iklim, tetapi juga memperkuat kelembagaan unit usaha di tingkat desa serta memperbaiki rantai pasar komoditas agroforestri. Tujuannya adalah untuk memastikan kelompok rentan yang bergantung pada lingkungan untuk mata pencaharian dan pangan bisa hidup secara layak.
Pada tahun ketiga dan keempat program, telah terbentuk 34 kelompok usaha yang mendapatkan pelatihan pengelolaan usaha, perencanaan, pembiayaan inovatif, serta pencatatan keuangan sederhana. Pelatihan ini membantu kelompok usaha dalam melakukan analisis kelayakan keuangan. Untuk memperkuat kelembagaan dan pemasaran, dilakukan pendampingan tambahan, termasuk penyusunan rencana usaha, visi dan misi, serta AD/ART kelompok usaha. Langkah ini bertujuan agar hak dan kewajiban anggota jelas, serta komunikasi dan koordinasi bisa berjalan lancar.
Pendampingan juga mencakup registrasi kelompok usaha ke dinas terkait, serta pelatihan penanganan pasca panen atau produksi produk turunan. Pelatihan ini bisa dilakukan dengan dua metode: metode penjelasan teori dan metode gabungan (teori dan praktek langsung). Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas pasar, sehingga kelompok usaha bisa bersaing di pasar dengan produk bernilai tambah.
Kegiatan pendampingan ini diharapkan mampu memperkuat kinerja kelompok usaha, baik yang baru terbentuk maupun yang sudah ada. Dukungan seperti akses ke pasar yang lebih menguntungkan dan pendanaan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan usaha mereka.
Tujuan utama dari pendampingan pasca pelatihan tahap pertama adalah untuk memastikan bahwa 34 kelompok usaha yang terbentuk tetap aktif dan dapat mengelola usahanya secara efektif dan efisien. Selain itu, kelompok usaha diharapkan dapat memperoleh pembinaan dari pihak terkait, meningkatkan kuantitas dan kualitas produk, serta menjalin akses yang lebih baik ke pasar dan pendanaan.
Beberapa output yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain: