Land4Lives atau Lahan untuk Kehidupan adalah proyek kerja sama untuk perubahan iklim antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC), yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, pengelolaan bentang lahan yang peka gender, dan menguatnya penghidupan berketahanan iklim, khususnya untuk masyarakat kelompok rentan termasuk perempuan dan anak-anak perempuan.

Aksi ini merupakan wujud dukungan kepada Pemerintah Indonesia untuk memenuhi komitmen nasional yang diperbaharui atau Updated Nationally Determined Contribution (NDC) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% (dengan usaha sendiri) dan 41% (dengan dukungan internasional) pada tahun 2030. Selain itu juga mendukung LTS-LCCR 2050 (Long Term Strategy on Low Carbon and Climate Change Resilience) dengan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta restorasi lahan dan kawasan gambut.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh World Agroforestry (ICRAF) Indonesia di bawah arahan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah di tiga provinsi, yakni Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur, selama lima tahun (Maret 2021- Maret 2026), dengan dukungan GAC dengan total nilai 16,8 juta dolar Kanada (Rp192 Miliar) Kementerian Pertanian (Dewan Pangan Nasional) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan turut mendukung sebagai bagian dari Dewan Pengarah Teknis dalam pelaksanaan aksi.

Land4Lives Selaras dengan Program Pembangunan Pemerintah

Kegiatan Land4Lives selaras dengan upaya pemerintah dalam pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 2. Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan (Peraturan Presiden Nomor 59/2017) tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) dan salah satu indikator sasaran Prioritas Nasional (PN) 1 tentang peningkatan Ketersediaan akses dan kualitas konsumsi pangan.

Land4Lives mengedepankan kesetaraan gender dalam pengelolaan bentang lahan akan membantu proses Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda (PN-1) dan Pengarusutamaan gender (PUG) yang merupakan strategi untuk mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan.

Upaya Land4Lives membantu mewujudkan perencanaan pengelolaan bentang lahan yang tahan iklim untuk mendorong kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktivitas dan daya saing daerah.

Land4Lives akan menghimpun data, metode dan alat bantu untuk mendukung proses analisa dan kajian terhadap ketahanan dan kerentangan pangan di tingkat sub-nasional.

Kesetaraan gender dalam pemenuhan kebutuhan pangan dilakukan dengan menerapkan skema agroforestri yang sejalan dengan konsep Pekarangan Pangan Lestari di mana pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong tak produktif sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Land4Lives mendukung adaptasi perubahan iklim melalui kegiatan di tingkat provinsi hingga tapak. Lokasi yang dipilih dalam kegiatan Land4Lives adalah daerah-daerah yang memiliki keberagaman ekosistem yang di dalamnya termasuk ekosistem pesisir yang rentan terkena dampak perubahan iklim.

Kegiatan di tingkat tapak mengutamakan penguatan kapasitas masyarakat miskin dan perempuan dalam aktivitas pertanian dan pemenuhan kebutuhan pangan akan mampu berkontribusi dalam mengurangi kerentanan dan memperkuat ketahanan di tingkat rumah tangga.